Minggu, 15 Maret 2015

Tips Bangkit Dari Trauma Bisnis

Hallo rekan-rekan calon pengusaha dan para pengusaha seluruh Indonesia.. salam jumpa kembali.... kali ini akan saya coba kupas mengenai tips bangkit dari trauma bisnis.

Tentu saja banyak yang pernah " terperosok " ketika menjalankan sebuah bisnis, bisa karena banyak hal mulai dari sepi pengunjung, saingan main kotor, ditipu rekan bisnis, pengaturan managament keuangan yang kurang pas dll.. Efeknya adalah, anda akan loyo, ngak semangat, trauma berkelanjutan, PADAHAL.. anda pengen nambah income dengan cara berbisnis.

Kamis, 26 Februari 2015

Tuhan kemana Engkau ? Dimanakah Engkau ?

Hai .... terimakasih kalau selama ini rekan-rekan semua berkenan untuk mampir ke blog saya ya, artikel kali ini adalah sebuah artikel mengenai perjalanan hidup keluarga kehilangan buah hati, kehilangan 3 anak selama 5 tahun dan beruntun, saya berharap pengalaman hidup keluarga saya ini bisa menjadi sebuah tonggak bagi rekan-rekan semua yang mungkin saat ini masih berusaha bangkit dari keterpurukan hidup karena faktor apapun.

Griselda Jaya Christa

Akhir 2008, saya dan istri memutuskan untuk merenovasi rumah kami di Bekasi timur, kebetulan juga kami baru saja membeli rumah sebelah walaupun cuma setengah kapling, karena yang setengah kapling lagi dimiliki tetangga kiri saya yang memang saya ajak joinan bayari rumah yang ada di tengah-tengah rumah kami. Kami merenovasi rumah kami type 36 luas 72 menjadi type 108 luas 108m alias rumah lama saya rubuhkan dan bangun ulang dengan model full lahan saya bangun, proses renovasi ini tujuannya untuk menyambut kedatangan anak ke-2 kami, kala itu istri saya sedang hamil muda.

Anak ke-2 yang ada di kandungan istri saya ini tidak rewel dan istri saya pun tidak nyidam yang macem-macem, kesehatannya juga normal seperti kondisi masa pertumbuhan janin ibu hamil semana mestinya. Pernah suatu hari kira-kira bulan ke-7 saya ajak istri saya kulakan bahan pakaian di pasar bahan Cipadu Tangsel, ketika memasuki salah satu kios, ngak ada hujan ngak ada angin ngak ada orang yang bersliweran, tiba-tiba segulung bahan pakaian yang kira-kira berdiameter sekitar 40cm tiba-tiba jatuh roboh menjatuhi perut istri saya.... dan.. alhasil istri saya ikut roboh dan sangat kesakitan merasakan kerobohan 1 gulung bahan, kira-kira 15 menit kondisi baru normal dan para pengunjung pasar baru bubar ketika seketika mereka ikut mengerubuti dan berantusias menolong istri saya.
Suasana pasar Cipadu

Akhir Oktober 2009, kami cek rutin kondisi kandungan istri dan untuk antisipasi peristiwa kerobohan bahan di Cipadu, setelah di USG beberapa saat dan dengan pengamatan dokter kandungan di RS.Mitra Keluarga Bekasi Timur, kami diberitahu kalau ternyata perkembangan janin dalam kandungan istri saya tidak berkembang secara baik, salah satu indikasinya adalah berat badan si jabang bayi tidak naik secara normal sejak 2 bulan terakhir, dan akhirnya dokter menyarankan untuk tindakan operasi caesar supaya bisa memaksimalkan kondisi anak saya nanti ketika sudah dilakukan operasi, simplenya adalah dokter mempunyai pemikiran untuk lebih beik membesarkan anak saya di luar karena khawatir bahwa anak saya tidak mendapatkan asupan makanan karena tali pusarnya terlilit akibat gerak anak saya yang sangat aktif di dalam perut.

31 Oktober 2009 akhirnya anak kami ke-2 lahir dengan jalan operasi caesar, namun ada yang janggal dari proses operasinya karena operasinya agak lama dibanding dengan pasien yang lain. Saya tidak mau nunggu di ruang tunggu, saya nunggu di depan pintu operasi, sedangkan kakak saya berdoa di ruang tunggu. Tiba-tiba pintu operasi di buka dan dokter dan para perawat yang memakai baju warna hijau ciri khas baju ruang operasi keluar dari ruang operasi dengan tegesa-gesa sambil mendorong sebuah kereta bayi, raut muka mereka tampak tegang. Sejurus kemudian saya didekati seorang perawat dan dinimta segera menemui dokter yang baru saja melakukan operasi bedah anak saya, akhirnya saya temui dokter tersebut dan beliau dengan raut muka masih tegang menyampaikan ke saya :

" Pak, anak bapak perempuan, lahir dengan berat sekitar1.4 kg, selamat ya pak.. namun kondisi anak bapak kurang sehat, artinya tidak seperti bayi biasa, ini kemungkinan besar tali pusarnya terlilit sehingga si asek tidak mendapatkan supan makanan maksimal di perut ibu, beratnya masih sekitar 1.4 kg nah ini sedang kami usahakan sebaik mungkin untuk adek, saya minta bapak siap dengan kondisi apapun, karena tadi dari ruang operasi adek juga sudah saya bantu dengan alat bantu nafas manual "

Sejenak saya bengong...blank.. kemudian dokter memegang pundak saya, saya sadar dan bilang :

" Silahkan dokter maksimalkan apa yang dokter bisa lakukan untuk anak saya " .

Kemudian proses sangat cepat, saya diizinkan melihat sebentar anak saya, dan para perawat dengan sangat gesit mengelap lemak dan berbagai cairan yang menempel di tubuh anak saya, ngak terasa air mata ini netes ngak henti-henti, dalam hati saya cuma bisa bilang, " kuat ya nak.." Anak saya ditempatkan dalam inkubator di ruang perina dan badannya ditempeli banyak selang untuk ngecek jantung dan lainnya, selang oksigen juga dipakaikan di hidungnya.

Salah satu video ketika Gisel dirawat di Perina, Mitra Keluarga Bekasi timur

Kami masih optimis  bahwa kondisi anak kami akan baik setelah dirawat, sebagai rasa syukur kami, saya dan istri mengumumkan ke keluarga bahwa kami memberikan nama untuk anak ke-2 kami dengan nama " GRISELDA JAYA CHRISTA "

Melihat dan menerima kenyataan kondisi kesehatan Gisel, hari-hari berikutnya sungguh sangat berat, saya pun tidak berani memberikan fakta sesungguhnya ke istri, baru hari ke-3 saya bilang ke istri soal kondisi anak kami. Istri saya pun sangat terpukul, namun berhasil menguatkan diri dan pulang dari rumah sakit lebih dulu daripada anak saya. Kesehatan anak saya makin menurun hari kehari, dokter dengan berbagai keahlian ikut ngecek kondisi anak saya, saya itung ada 9 dokter yang ikut memantau anak saya, kebetulan suami temannya istri saya juga berprofesi sebagai dokter di rumah sakit itu.

Tiap hari saya diberikan laporan oleh dokter dan perawatnya, hari ke-5 pas ada kunjungan dokter dan dokter sudah melakukan pengecekan ke anak saya, akhirnya dokter keluar ruangan perina dan mendekati saya, saya sangat antusias menunggu informasi dari dokter, kemudian dokter dengan pelan berkata :

 " Pak, seperti yang kita tahu bersama, kondisi adek dari hari-ke hari kurang baik seperti yang kita harapkan semua, tadi pagi kondisi dedek mengalami drop, bapak harus mempersiapkan diri mengenai kondisi apapun yang terjadi, saya dan team dokter lainnya hanya bisa berusaha semaksimal mungkin yang kami bisa "

.. sejenak saya diam.. kemudian saya beranikan diri bertanya :

" Dokter kalau menurut sisi medis, berapa persen kemungkinan anak saya bisa diselamatkan ? "

si dokter kemudian menjawab dengan lugas

" Kita semua wajib berdoa dan berharap keajaiban dari Tuhan, kalau Tuhan berkehendak kondisi adek baik, maka perkembangannya akan membaik, namun kalau dilihat dari kondisi adek per hari ini, kondisinya sangat drop dan kemungkinan nya kecil untuk bertahan, yang penting bapak ibuk harus siap kondisi apapun "

Setelah dokter berlalu dari ruangan perina, dada ini serasa mau meledak, saya ngak kuat dengan kenyataan ini, namun apaboleh buat, Tuhan sudah merencanakannya, saya pelan-pelan kuatkan diri, kalau ngak salah waktu itu saya ditemani kakak saya.

Kemudian saya pulang ditemani kakak dan dengan emosi yang saya coba atur sebaik mungkin, saya temui istri saya dan sampaikan info apa yang barusan saya dapatkan dari dokter, istri saya menangis sekeras-kerasnya sekitar 30 menit sambil memanggil-manggil nama Gisel. Melihat kondisi istri yang belum fit benar pasca operasi saya pun miris, namun pelan-pelan istri saya mulai bisa diajak komunikasi lagi, akhirnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya bahkan situasi yang paling tidak kami inginkan yaitu kondidi Gisel semakin memburuk, kami putuskan untuk mulai mencari informasi mengenai lahan pemakaman.

Ini adalah kondisi yang sangat tidak normal, namun hal ini kami ambil untuk memberikan penghormatan selayak-layaknya untuk Gisel andai Tuhan berkehendak memangil Gisel pulang ke rumah Tuhan. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kami putuskan untuk memilih lahan di San Diego Hills Karawang timur untuk mengantisipasi hal terburuk.

4 Oktober sekitar jam 11 siang, kami sudah pulang dari San Diego Hills setelah mendapatkan 1 kapling makam, sesudah makan siang di rumah, saya mendapat telfon dari rumah sakit, bahwa saya diminta segera ke rumah sakit, Gisel kondisinya semakin menurun.

Secepat kilat saya ke rumah sakit, sesampai di perina, Gisel sudah di dampingi banyak perawat yang sangat sibuk mengecek kondisi nya, saya coba temui salah satu perawatnya dan saya diminta membantu dengan doa.

Malam 5 oktober saya menginap di ruang tunggu, dan paginya sekitar jam 07.30 tiba-tiba saya dikagetkan dengan beberapa perawat yang tiba-tiba mendekati inkubator Gisel, tidak lama berselang dokter pun datang, saya penasaran dan mendekat, dan tidak lama kemudian, dokter keluar dari perina dan menemui saya "

" Bapak,, kondisi adek pagi ini sangat menurun, segala macam peralatan kami tidak bisa bekerja secara maksimal, adek baru saja dipanggil Tuhan, kami sudah berusaha maksimal, mari doakan adek supaya bahagia bersama Tuhan "

Rasa ini bercampur aduk.. air mata keluar tidak terbendung.. akhirnya saya telphon kakak saya memberitakan info ini, sesudah itu saya urus administrasi, keluarga mulai berdatangan, setelah administrasi beres, Gisel saya bawa pulang ke rumah.


Tanggal 6 Oktober 2009 Kami memakamkan anak kami Griselda Jaya Christa di San Diego Hills Karawang, di kavling Pheonny M 01.


Goncangan kepergian Gisel sangat kami rasakan, apalagi kalau lihat rumah kami, rumah yang kami renovasi untuk menyambut kedatangan Gisel ternyata Gisel hanya mampir sebentar saja, Gracia anak kami pertama juga sangat sedih, dia selalu bilang..  " aku ngak punya adik "

Gregorius Conan Giovinco

Setelah sepeninggal Gisel dan kami bisa menata hati kami , Tuhan memberikan kejutan kepada kami, bulan Juli 2010, istri saya dinyatakan hamil kembali oleh dokter, sungguh senangnya hati ini. Kesedihan ditinggal Gisel mulai tergantikan dengan datangnya calon buah hati baru. Kami rutin memeriksakan kondisi kehamilan, dan semakin membuat kami senang lagi ternyata anak kami yang ke-3 menurut hasil USG adalah cowok.

Di keluarga istri, anaknya mertua saya adalah cewek semua, di keluarga saya anak cowok cuma saya, 3 saudara saya adalah cewek. Untuk mempersiapkan kelahiran anak kami yang ke-3 kami mencari dokter senior ahli kebidanan, kandungan dan ahli anak di bekasi, dan akhirnya kami dapat seorang dokter yang sudah agak sepuh di Bekasi, reputasinya pun sudah tidak diragukan lagi.

Hari-hari yang ditunggu-tunggu sudah datang, 28 April 2011 anak kami yang ke-3 lahir sekitar jam 13.30 dengan kondisi selamat, baik dan berjenis kelamin cowok. Sungguh senangnya hati kami, kesedihan ditinggal Gisel langsung lenyap. Anak ke-3 ini kami namai Gregorius Conan Giovinco, istri saya kasih nama panggilan Conan supaya kuat dan pintar seperti detektif Conan di komik.


Kondisi Conan baik ketika kami bawa pulang, namun ketika memasuki minggu ke-2 Conan harus dirawat di rumah sakit Mitra keluarga Bekasi timur karena ada sedikit gangguan. Ada 1 hal yang membuat saya dan istri terharu, ibuk saya tiap hari inginnya nengok Conan di rumah sakit, setiap hari ibuk saya membawakan asi dari istri saya untuk Conan, asi ini nanti perawat yang memberikannya ke Conan. Suatu hari ibuk terpeleset di tangga naik dan kakinya keseleo karena terburu-buru ingin memberikan botol berisi asi ke Conan cucunya.


Untuk memastikan dan mencari tau penyebab sakit Conan, dokter menyarankan saya, istri dan Conan untuk tes Kromosom, agak aneh kedengarannya, namun dokter ingin tau apakah ada faktor genetika yang menjadi penyebab Conan sakit, hal ini didukung dengan beberapa ciri fisik dari tubuh Conan, diantaranya adalah muka agak mongoloid terlebih matanya agak sipit, kemudian lidah pendek, dan garis di jari conan ada 4 di semua jari tangannya.

 
Setelah menunggu 1 minggu, hasil tes kromosom sudah keluar, dan ternyata anak saya Conan mengalami kelainan kromosom, ada masalah dalam kromosom dia no 16 dan 21, ini turunan dari istri saya, menurut dokter apabila ada kelainan semacam ini pasti ada penyakit bawaan yang melekat, bisa liver, bisa jantung, bisa paru-paru. Penderita kelainan kromosom bawaan seperti ini kalau diberikan umur panjang kemungkinan besar akan menderita autisme. Dari hasil tes kromosom tadi, dokter sempat heran dan mengatakan bahwa istri saya mengalami keajaiban, secara medis istri saya kemungkinan besar tidak berumur panjang alias biasanya meninggal di usia dini, namun sampai sekarang istri saya masih segar bugar.


Karena kami sudah mengalami peristiwa Gisel, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan kesehatan Conan, apapun yang terjadi dengan Conan di kemudian hari kami siap.

Setelah 2 minggu Conan dirawat, akhirnya kondisi Conan berangsur baik , 20 Juni 2011, kami kontrol ulang ke dokter dan donter menyatakan kondisi Conan semakin baik, dan dokter menyarankan supaya istri saya menambahkan susu formula kalau asi nya ngak lancar.

Video yang diambil istri saya, ketika saya berada di Jogja karena simbah Genyo Putri meninggal

Ini beberapa foto setelah Conan pulang dari rumah sakit


21 Juni 2011, Conan agak sesek nafasnya, kemudian kami bawa ke dokter kenalan kami di perumahan kami, Conan di nebulaizer supaya lancar nafasnya, setelah beberapa saat nafas Conan mulai baik, akhirnya kami pulang.

22 Juni adalah peringatan hari ulang tahun istri saya, ketika pas melewati tengah malam dan memasuki tanggal 22 Juni 2011 istri saya berdoa supaya Conan diberikan kesehatan, Conan gelisah, dia beberapa kali buang air besar dan rewel, dikasih asi maupun susu formula juga ngak mau, jam 2 dinihari badan Conan kelihatan lemas, kami mulai panik, dan... kira-kira jam 03.30 Conan meninggal.

Anak kami Gregorius Conan Giovinco meninggal disaat istri saya ulang tahun yang 31 tahun, Conan meninggal ketika saya gendong. Hancur hati ini....
.
.
.
.
Kami masih berharap Tuhan kasih keajaiban, jam 03.35 kami bergegas bawa Conan ke rumah sakit terdekat, posisi Conan saya pangku sambil nyetir mobil, istri saya di sebelah kiri saya sambil terus menangis dan mengoyang-goyang tubuh Conan. Akhirnya kami sampai di rumah sakit, Conan langsung sy masukkan di UGD, dokter jaga dan perawat langsung cek semuanya, 10 menit berlalu, dokter menyatakan secara medis Conan sudah meninggal

Foto ketika Conan dinyatakan secara medis baru saja meninggal, lokasi di ruangan UGD

Akhirnya Conan kami makamkan di samping kakaknya.. sungguh hati dan kehidupan kami tercabik-cabik, kami merasa hidup segan pengennya mati saja bareng anak-anak kami


Tuhan kemana Kau ? dimana Kau ?

Setelah meniinggalnya Conan, keluarga kami tergoncang, kami sering ngak konsen berdoa, malah kadang kami bertanya, Tuhan Engkau dimana ? kenapa semua ini terjadi pada keluarga kami ? kenapa kami yang kau pilih ? kenapa tidak Kau jawab dan kabulkan doa kami ?

Pergulatan batin dan pencarian Tuhan terus berlanjut, istri saya sering kehilangan kesadaran baik berupa mendadak pingsan maupun mendadak kesurupan, kebetulan saya dan istri dikaruniai indera ke-6 yang aktif. Ketika proses pencarian Tuhan ini, sisi psikologis istri saya terguncang hebat, banyak bisikan-bisikan jahat yang masuk ke dalam dirinya, mulai dari suara untuk bunuh diri, suara yang menyuruh untuk membunuh anak saya Gracia, suara yang menyuruh istri saya untuk membunuh saya dan sebagainya. Selama 1 tahun kami tidak masak, semua jenis pisau, garpu dan benda tajam di dapur saya umpetin, istri sering bilang kalau masak sendiri di dapur, sering ada bisikan untuk ambil pisau dan ditusukin ke anak saya dan saya. Kalau saya terpaksa harus keluar rumah, Gracia saya titipkan di tetangga sebelah, atau kalau ngak istri saya dan Gracia saya antar ke tetangga untuk main, intinya supaya mereka tidak berduaan saja di rumah, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketika kami beribadah di gereja pun, 2 kali istri saya kesurupan, menjerit sekeras-kerasnya, menendang siapa saja, istri saya seringkali mengalami kesemutan seluruh badan, kemudian kejang, gigi mau mengigit lidah, jari-jari kaki dan tangan menekuk kaku, nafas tersengal-sengal, bola mata berputar ke atas cuma kelihatan warna putihnya saja. Apabila kami mengalami kondisi seperti ini, Gracia histeris melihat mamanya seperti itu...

keluarga kami sudah tidak normal waktu itu.

Kami mengalami situasi super sangat tidak normal sekitar 12 bulan, kesehatan jasmani rohani ngedrop, kondisi keuangan kocar kacir, debt collector mulai datang ke rumah, bisnis clothing saya roboh dan minus banyak, utang bank numpuk, boro-boro punya tabungan di rekening, beli sayur ngutang tukang sayur lik Jawir, dan sebagainya. Kami minus, defisit, underpresure, kami mengalami ganguan mental.

Suatu hari pernah ada debt collector dari salah satu bank yang baik hati, dia ke rumah hanya untuk ucap  belasungkawa, dan menyarankan saya untuk mengabaikan utang saya dahulu, dia yang akan urus di kantornya... ternyata masih ada yang pengertian sama saya, beda halnya dengan tukang tagih yang lewat telphone.. saya sudah bilang saya sedang kedukaan, ekonomi ambruk.. eeeee malah ngak percaya, marah-marah.. nyumpahin anak saya mati beneran... malah bingung saya..

Semua keluarga besar sudah memberikan bantuan materi don non materi kepada keluarga kami, kami sungguh sangat kekurangan semangat hidup dan uang. Dalam kondisi sulit itupun kami sudah tidak mungkin ngrepoti saudara-saudara, teman-teman, tetangga kanan kiri, akhirnya kami bertahan hidup seadanya.

Emanuel Mickhael Blasius

1.5 tahun setelah Conan meninggal Istri ternyata positif hamil, nah berhubung 2 kali kami mengalami situasi yang sangat tidak enak, maka kami berusaha mencari dokter lain, kami ke rumah sakit Omni Pulomas, dan bisa konsultasi dengan dokter specialis kandungan disana. Dari hasil test dokter ternyata kehamilan ke-4 ini posisinya diluar kandungan, namun dokter tetap berusaha semaksimal mungkin mengupayakan yang terbaik.

Dari hasil konsultasi ini kami diharuskan 2 minggu sekali kontrol kandungan, setiap kontrol kandungan rata-rata habis biaya 1.5jt. Kami sudah kehabisan uang, adanya cuma uang buat makan saja, akhirnya 3 orang teman istri saya memberikan pinjaman sebanyak 6 jt untuk biaya cek kehamilan ke Omni.

Pada bulan ke-4 akhir, tiba-tiba sore hari istri saya mengalami pendarahan ketika buang air di kamar mandi, kami cek di rumah sakit ternyata istri saya keguguran dan wajib di kuret, akhirnya keesokan harinya istri saya benar-benar menjalani proses kuret untuk membersihkan sisa janis dalam kandungan.

Anak ke-4 ini walaupun tidak lahir namun kami beri nama Emanuel Michael Blasius, kami anggap anak ke-4 ini cowok kareka hari itu pas keguguran adalah hari peringatan santo Blasius.

Bangkit dari keterpurukan

Ketika peristiwa keguguran sudah berlalu, kami berusaha tidak terlalu larut dalam kesedihan karena akan berdampak sangat buruk terhadap keluarga kami, namun ada 1 hal yang tidak bisa kami hindari yaitu kemunduran kesehatan istri saya. Istri saya kemudian seringkali keluar masuk UGD Mitra keluarga bekasi timur dan rumah sakit-rumah sakit di sekitar rumah. Say pun berusaha mencarikan alternatif pengobatan lainnya yaitu ke shin se Tjong On depan stasiun kereta Bekasi.

Ketika kondisi baik saya sempatkan berdiskusi dengan istri bagaimana baiknya menghadapi masa depan, saya yakinkan istri untuk mencoba bangkit, mencoba merubah kesedihan menjadi kebahagiaan, ini usaha yang suangattttt berat. Bangkit dari hidup yang hancur, bangkit dari kondisi kejiwaan yang terguncang, bangkit dari ekonomi keluarga yang minus dan penuh utang negatif, dll

Pelan-pelan kami mulai bangkit, rahasianya adalah berpasrah diri kepada Tuhan, berserah diri dan menyandarkan semua hidup kepada Tuhan. Apabila kami sedih kami teringat anak kami yang pertama, Gracia, jadi kami semangat kembali. Kami meyakini bahwa ini semua sudah direncanakan Tuhan dan kami bahagia bahwa kamilah yang ditunjuk oleh Tuhan.

Kami percaya bahwa anak-anak kami sudah bahagia bersama Tuhan, kami percaya bahwa anak-anak kami banyak yang momong di surga, kami berbahagia bahwa anak-anak kami pernah mengisi hari-hari kami.

Tidak mudah untuk bangkit, namun bangkit dari keterpurukan adalah pilihan kami, kami harus konsisten dengn pilihan hidup kami itu. Banyak cobaan ketika kami melewati proses bangkit, contoh kecil saja, istri saya masih bergolak hatinya kalau lihat anak bayi, masih mudah mewek. Kami harus memutuskan mau meneruskan hidup di Bekasi atau mudik ke Jogja memulai hidup baru dan akhirnya kami putuskan untuk memulai hidup baru di Jogja. Kesehatan istri saya pun masih naik turun, selama di Jogja ya masih punya hobi keluar masuk UGD, sampai-sampai kami konsultasi ke salah satu dokter jiwa di jogja soal kondisi kejiwaan istri.

Untuk mengisi kesibukan, saya mulai membangun bisnis angkringan melalui jaringan internet, saya juga tata ulang bisnis clothing saya, saya re negosiasi semua utang bank saya, istri saya mulai bisnis stagen

Kami tidak menyerah, sudah ada secercah harapan dari usaha bangkit kami, kami percaya Tuhan selalu menyertai, walaupun kami sudah tidak bisa berdoa panjang dengan kata-kata yang indah, kami selalu berkomunikasi dengan Tuhan melalui cara kami, melalui batin kami.

Kami pun sering didatengi Gisel, Conan, Mickhael, Ibu kami Fransisca Mulyani serta banyak arwah lain , ini susah diterangkan dengan akal sehat, namun kami bisa merasakan dan mengalaminya. 3 hari lalu ketika nyekar ke makam ibu pun istri saya kesurupan karena saking banyaknya arwah yang ingin mengajak komunikasi, ingin ikut didoakan supaya bisa meringankan beban dosa-dosa mereka selama masa hidupnya.

Tuhan ternyata masih sayang kepada kami, usaha kami diberikan kelancaran dan ternyata bisa membawa berkah manfaat bagi banyak orang. Saya yakin Tuhan pasti sudah bikin skenario untuk kehidupan kami selanjutnya, saya dan keluarga tinggal menjalaninya saja.

Biarlah karunia dan pengalaman hidup ini kami saja yang alami, mungkin inilah jawaban dari Tuhan, bahwa kami ditakdirkan menjadi "jembatan" kebahagiaan bagi orang-orang yang masih hidup, melalui pekerjaan dan usaha yang kami jual, maupun menjadi " saluran berkat " bagi arwah-arwah yang setiap saat datang minta didoakan dengan cara dan kemampuan sebisa kami.

Semoga Tuhan berkenan memberkati kami, semoga kami mampu selalu menjadi solusi bagi semuanya, semoga kami mampu tetap bersahaja, semoga Tuhan mengizinkan kami untuk selalu menyebarkan virus bahagia.



Demikian artikel singkat mengenai perjalanan keluarga saya. Semoga artikel ini bisa menggugah semangat Anda yang sedang terupruk, Ingat, Tuhan tidak pergi dari Anda, Tuhan ada di sekitar kita, Tuhan hanya menggembleng kita saja supaya kita lebih mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.

Berkah Dalem.

Silahkan mampir ke vido kami :



Rabu, 25 Februari 2015

Anda Berani Ambil Resiko Bisnis Seperti Saya ??????


Sukses itu memang tidak didapat secaras instant.... banyak org sukses yang saya temui.. dibalik cerita suksesnya ada deretan pengalaman jatuh bangun.

Daripada menceritakan pengalaman orang lain dalam mencapai "kesuksesanya mengalahkan ketakutan dalam memulai bisnis" , saya akan menceritakan keberanian saya yang ternyata berujung kegagalan dalam berbisnis, diantaranya :

Sabtu, 21 Februari 2015

Memulai dan Mengembangkan Bisnis Dengan Modal Kartu Kredit, Apakah Bisa ?

Banyak diantara kita yang kebingungan bagaimana memulai dan mengembangkan bisnis, salah satu masalah klasik adalah ngak punya modal. Pada artikel sebelumnya sudah saya tuliskan mengenai potensi dimana saja kita bisa mencari modal usaha, nah pada artikel ini saya akan khusus bahas mengenai bagaimana kita memulai atau mengembangkan usaha dengan modal kartu kredit.

Minggu, 18 Januari 2015

Peluang TKI Menjadi Wirausaha Mandiri.



Bekerja menjadi seorang TKI memang menghasilkan omset yang besar. Sebagian besar WNI memilih menjadi TKI agar bisa “mapan” hidupnya. Tapi sayangnya kebanyakan dari mereka salah me-“manage” uang hasil dari kerja keras mereka selama di negeri orang. 

Peluang Usaha Bisnis Modal Kecil Angkringan Nasi Kucing 78 - Layanan Supply Makanan dan Minuman Angkringan Nasi Kucing 78

Salam wirausaha

Menyambut tahun 2015 dengan melihat dan memilih sebuah peluang bisnis usaha yang prospektif adalah sebuah hal yang sangat bijak. Banyak berbagai peluang usaha, peluang bisnis yang bisa dikembangkan, tidak sedikit pula jenis usaha atau jenis bisnis yang bisa dijalankan dengan modal kecil, salah satunya adalah bisnis angkringan nasi kucing 78.